Minggu, 24 Juni 2012

Welcome In Agarwood IndonesiaKu

selamat datang di Gaharu IndonesiaKu...
pada era yang maju ini mungkin tak tabu lagi istilah gaharu, kebayakan dari orang tau apa itu gaharu. gaharu merupakan salah satu tanaman kehutanan yang telah dikembangkan dengan teknik kultur jaringan. Tanaman ini merupakan salah satu hasil hutan non kayu Indonesia yang memiliki nilai jual yang sangat mahal. Potensi gaharu yang sangat tinggi biasanya berasal dari jenis Aqualaria Malaccensis.

Pemanfaatan gaharu hingga saat ini masih dalam bentuk produk bahan baku, yaitu bentuk kayu bulat, cacahan, bubuk atau fosil kayu yang sudah terkubur. Setiap produk yang dihasilkan memiliki sifat dan warna yang berbeda. Kayu gaharu memiliki manfaat yang besar dalam industri perkayuaan di mana kayunya digunakan dalam industri pembuatan kotak pembungkus, papan lapis, cenderamata, perabot, sepatu, sarung senjata, chopstick dll. Selain itu gaharu banyak juga digunakan dalam upacara keagamaan Cina, Yunani, Ayurvedic dan upacara kaum di Tibet. Di Timur Tengah, gaharu biasanya digunakan sebagai pengharum rumah.

Indonesia merupakan salah satu Negara penghasil gaharu terbesar di dunia, karena kandungan tanahnya yang subur. Di pasar internasional, gaharu diperdagangkan dalam bentuk kayu, serbuk, dan minyak. Kayu gaharu bisa dijadikan bahan kerajinan bernilai tinggi. Minyaknya merupakan parfum kelas atas. Dupa gaharu dapat dimanfaatkan untuk mengharumkan ruangan, rambut, tubuh, dan pakaian para bangsawan. Aroma gaharu digunakan sebagai bahan aromatherapy pada spa-spa elit di Jakarta untuk ramuan awet muda (anti aging).


Kamis, 21 Juni 2012

Unsur Hara Pendukung Suburnya Tanaman Gaharu

1. NITROGEN ( N )
MANFAAT : Memacu pertumbuhan tanaman secara umum, terutama pada fase vegetatif, Berperan dalam pembentukan klorofil, asam amino, lemak, enzim, dan persenyawaan lain.
GEJALA TUMBUHAN YG MEMBUTUHKAN PUPUK INI : Pertumbuhan tanaman lambat. Mula-mula daun menguning dan mengering, lalu rontok. Daun yg menguning diawali dari daun bagian bawah, lalu disusul daun bagian atas.
2. FOSFOR ( P )
MANFAAT : Membantu pembentukan protein dan mineral yang sangat penting bagi tanaman. Bertugas mengedarkan energi keseluruh bagian tanaman. Merangsang pertumbuhan dan perkembangan akar. Mempercepat pembungaan dan pembuahan tanaman. Serta mempercepat kematangan biji dan buah.
GEJALA TUMBUHAN YG MEMBUTUHKAN PUPUK INI : Daun bawah berubah warna menjadi tua atau tampak mengkilap merah keunguan. Kemudian menjadi kuning keabuan dan rontok. Tepi daun, cabang, dan batang berwarna merah keunguan. Batang kerdil dan tidak menghasilkan bunga dan buah. Jika sudah terlanjur berbuah ukurannya kecil, jelek, dan lekas matang.
3. POTASIUM ( K )
MANFAAT : Membantu pembentukan protein, karbohidrat dan gula. Membantu pengangkutan gula dari daun ke buah. Memperkuat jaringan tanaman, serta meningkatkan daya tahan terhadap penyakit.
GEJALA TANAMAN YG MEMBUTUHKAN PUPUK INI : Daun mengkerut atau keriting, timbul bercak-bercak merah kecoklatan lalu kering dan mati. Perkembangan akar lambat. Buah tumbuh tidak sempurna, kecil, jelek, dan tidak tahan lama.
4. KALSIUM ( Ca )
MANFAAT : Mengaktifkan pembentukan bulu-bulu akar dan biji serta menguatkan batang. Membantu keberhasilan penyerbukan. Membantu pemecahan sel. membanti aktivitas beberapa enzim pertumbuhan. Serta menetralisir senyawa dan kondisi tanah yang merugikan.
GEJALA TANAMAN YG MEMBUTUHKAN PUPUK INI : Tepi daun muda mengalami korosis, lalu menjalar ke tulang daun. Kuncup tanaman muda tidak berkembang dan mati. Terdapat bintik hitam pada serat daun. Akar pendek. Buah pecah dan bermutu rendah.
5. MAGNESIUM ( Mg )
MANFAAT : Membantu pembentukan klorofil, asama amino, vitamin, lemak dan gula. Berperan dalam transportasi fosfat dalam tanaman.
GEJALA TANAMAN YG MEMBUTUHKAN PUPUK INI : Daun tua mengalami krorosis, menguning dan bercak kecoklatan, hingga akhirnya rontok. Pada tanaman yg menghasilkan biji akan menghasilkan biji yg lemah.
6. BELERANG ( S )
MANFAAT : Membantu pembentukan asam amino, protein dan vitamin. Membantu pembentukan bintil akar dan pertumbuhan tunas baru.
GEJALA TANAMAN YG MEMBUTUHKAN PUPUK INI : Daun muda berwarna hijau muda, mengilap, tapi agak pucat keputihan, lalu berubah jadi kuning dan hijau. Tanaman tumbuh terlambat, kerdil, berbatang pendek dan kurus.
7. BORON ( Bo )
MANFAAT : Membawa kabohidrat keseluruh jaringan tanaman. Mempercepat penyerapan unsur kalium. Merangsang tanaman berbunga dan membantu proses penyerbukan.
GEJALA TANAMAN YG MEMBUTUHKAN PUPUK INI : Tunas pucuk mati dan berwarna hitam, lalu muncul tunas samping tapi tidak lama kemudian akan mati. Daun mengalami korosis dimulai dari bagian bawah daun lalu mengering. Daun yg baru muncul kerdil dan akhirnya mati. Daun tuanya berbentuk kecil, tebal dan rapuh. Pertumbuhan batang lambat dengan ruas-ruas cabang yg pendek.
8. TEMBAGA ( Cu )
MANFAAT : Membantu pembentukan klorofil dan sebagai komponen dalam pembentukan enzim tanaman.
GEJALA TANAMAN YG MEMBUTUHKAN PUPUK INI : Daun muda berwarna kuning layu dan tidak berkembang. pertumbuhan dan kesuburan tanaman terhambat secara keseluruhan.
9. KLOR ( CI )
MANFAAT : Berperan dalam pembentukan hormon tanaman. Meningkatkan atau memperbaiki kualitas dan kuantitas produksi tanaman.
GEJALA TANAMAN YG MEMBUTUHKAN PUPUK INI : Tanaman gampang layu, daun pucat ,keriput, dan sebagian mengering. Produktivitas tanaman rendah dan pemasakan buah lambat.
10. BESI ( Fe )
MANFAAT : Berperan pada proses-proses fisiologis tanaman, seperti proses pernapasan, pembentukan klorofil dan fotosintesis.
GEJALA TANAMAN YG MEMBUTUHKAN PUPUK INI : Daun muda berawarna putih pucat lalu kekuningan, dan akhirnya rontok. Tanaman perlahan-lahan mati dimulai dari puncak.
11. MANGAN ( Mn )
MANFAAT : Membantu proses fotosintesis, dan berperan dalam pembentukan enzim-enzim tanaman.
GEJALA TANAMAN YG MEMBUTUHKAN PUPUK INI : Pertumbuhan tanaman kerdil, daun berwarna kekuningan atau merah dan sering rontok. Pembentukan biji tidak sempurna.
12. MOLIBDENUM ( Mo )
MANFAAT : Fungsi sama seperti Cu, berperan sebaga pengikat nitrogen bebas udara untuk pembentukan protein, dan menjadi komponen pembentuk enzim pada bakteri bintil akar tanaman leguminose.
GEJALA TANAMAN YG MEMBUTUHKAN PUPUK INI : Daun berubah warna, keriput dan melengkung seperti mangkuk. Muncul bintik-bintik kuning disetiap lembaran daun, dan akhirnya mati. Pertumbuhan tanaman terhenti.
13. SENG ( Zn )
MANFAAT : Membantu pembentukan auksin, klorofil, dan karbohidrat.
GEJALA TANAMAN YG MEMBUTUHKAN PUPUK INI : Daun berwarna kuning pucat atau kemerahan, muncul bercak-bercak putih di permukaan daun hingga akhirnya mengering, berlubang dan mati. Perkembangan akar tidak sempurna, sehingga pendek dan tidak subur.
Sumber : wikipedia.com

Manfaat Gaharu

Pemanfaatan gaharu yang paling banyak adalah dalam bentuk bahan baku (kayu bulatan, cacahan, bubuk). Aroma wangi atau harum dengan cara membakar secara sederhana banyak dilakukan oleh masyarakat Timur Tengah (seperti Saudi Arabia, Uni Emirat Arab, Yaman, Oman), sedangkan penggunaan yang lebih bervariasi banyak dilakukan di Cina, Korea, dan Jepang seperti bahan baku industri parfum, obat-obatan, kosmetika, dupa, dan pengawet berbagai jenis asesoris serta untuk keperluan kegiatan relijius.

Perkembangan teknologi kedokteran telah membuktikan secara klinis bahwa gaharu dapat dimanfaatkan sebagai obat seperti anti asmatik, anti mikroba, stimulant kerja syaraf dan pencernaan.  Di Cina kuno, Gaharu digunakan sebagai obat sakit perur, perangsang nafsu birahi, penghilang rasa sakit, kanker, diare, tersedak, ginjal, paru-paru, dll.  Di Eropa, gaharu diperuntukkan sebagai obat kanker.  Di India, gaharu juga dipakai sebagai obat tumor usus.  Disamping itu di beberapa negara seperti Singapura, Cina, Korea, Jepang, USA sudah menembangkan gaharu ini sebagai obat-obatan seperti penghilang stres, gangguan ginjal, sakit perus, asma, hepatitis, sirosis, pembengkakan liver dan limfa.

Dari hasil analisis kimia di laboratorium, gaharu memiliki enam komponen utama yaitu furanoid sesquiterpene diantaranya berupa a-agarofuran, b-agarofuran dan agarospirol. Selain furanoid sesquiterpene, gaharu yang dihasilkan dari jenis Aquilaria malaccensis asal Kalimantan pun ditemukan pokok minyak gaharu yang berupa cromone. Cromone ini menghasilkan bau yang sangat harum dari gaharu apabila dibakar. Sementara itu komponen minyak atsiri yang dikeluarkan gaharu berupa sequiterpenoida, eudesmana, dan valencana.

Pemanfaatan gaharu sampai saat ini masih dalam bentuk bahan baku (kayu bulatan, cacahan, bubuk,atau fosil kayu yang sudah terkubur. Setiap bentuk produk gaharu tersebut mempunyai bentuk dan sifat yang berbeda. Disamping itu, gaharu pun mempunyai kandungan resin atau damar wangi yang mengeluarkan aroma dengan keharuman yang khas. Makanya dari aromanya itu yang sangat popular bahkan sangat disukai oleh Negara-negara lain khususnya masyarakat Timur Tengah, Saudi Arabia, Uni Emirat, Yaman, Oman, daratan Cina, Korea, dan Jepang sehingga dibutuhkan sebagai bahan baku industri parfum, obat-obatan, kosmetika, dupa, dan pengawet berbagai jenis asesoris serta untuk keperluan kegiatan relijius gaharu sudah lama diakrabi bagi pemeluk agama Islam, Budha, dan Hindu.

Dengan seiringnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi industri, gaharu pun bukan hanya berguna sebagai bahan untuk industri wangi-wangian saja, tetapi juga secara klinis dapat dimanfaatkan sebagai obat. Menurut Raintree (1996), gaharu bisa dipakai sebagai obat anti asmatik, anti mikroba, stimulant kerja syaraf dan pencernaan. Dalam khasana etnobotani di Cina, digunakan sebagai obat sakit perut, penghilang rasa sakit, kanker, diare, tersedak, ginjal tumor paru-paru dan lain-lain. Di Eropa, gaharu ini kabarnya diperuntukkan sebagai obat kanker. Di India, gaharu juga dipakai sebagai obat tumor usus.

Di samping itu di beberapa Negara seperti Singapura, Cina, Korea, Jepang, dan Amerika Serikat sudah mengembangkan gaharu ini sebagai obat-obatan seperti penghilang stress, gangguan ginjal, sakit perut, asma, hepatitis, sirosis, pembengkakan liver dan limfa. Bahkan Asoasiasi Eksportir Gaharu Indonesia (ASGARIN) melaporkan bahwa Negara-negara di Eropa dan India sudah memanfaatkan gaharu tersebut untuk pengobatan tumor dan kanker. Di Papua, gaharu sudah digunakan secara tradisional oleh masyarakat setempat untuk pengobatan. Mereka mengggunakan bagian-bagian dari pohon penghasil gaharu (daun, kulit batang, dan akar) digunakan sebagai bahan pengobatan malaria. Sementara air sulingan (limbah dari proses destilasi gaharu untuk menghasilkan minyak atsiri) yang sangat bermanfaat untuk merawat wajah dan menghaluskan kulit.

Jenis-Jenis Pohon Gaharu

Jenis-jenis pohon penghasil gaharu ditemukan dari family thymelaeaceae dengan jenis-jenis antara lain :
  • Aquilaria acuminata, (Gyrinopsis acuminata), di wilayah papua
  • Aquilaria apiculina, di Pilipina
  • Aquilaria baillonil, di Thailand dan Kamboja
  • Aquilaria baneonsis, di Vietnam
  • Aquilaria beccariana, di Indonesia
  • Aquilaria brachyantha, di Malaysia
  • Aquilaria crassna di Malaysia, Thailand, dan Kamboja
  • Aquilaria cumingiana, di Indonesia dan Malaysia
  • Aquilaria filaria, di Indonesia, China
  • Aquilaria grandiflora, di China
  • Aquilaria hirta, di Indonesia and Malaysia
  • Aquilaria khasiana, di India
  • Aquilaria malaccensis, di Indonesia, Malaysia, Thailand, dan India
  • Aquilaria microcapa, di Indonesia dan Malaysia
  • Aquilaria rostrata, di Malaysia
  • Aquilaria sinensis, di China
  •  Aquilaria subintegra, di Thailand
  • Aquilaria urdanetensis Philipina
  • Aquilaria yunnanensis China 
  • Aquilaria citrinicarpa
  • Aquilaria rugosa
  • Aquilaria pentandra
  • Aquilaria parvifolia
  • Aquilaria ophispermum

Apa Itu Gaharu?

Gaharu adalah sejenis kayu dengan berbagai bentuk dan warna yang khas, memiliki kandungan damar wangi, berasal dari pohon atau bagian pohon penghasil gaharu, sebagai akibat dari proses infeksi yang terjadi secara alami atau buatan pada pohon Aguilaria sp (Thymelaeaceae).

Gaharu dikenal berasal dari marga tumbuhan bernama Aquilaria. Di Indonesia tumbuh berbagai macam spesiesnya, seperti A. malaccensis, A. microcarpa, A. hirta, A. beccariana, dan A. Filaria. 
Karena banyaknya jenis tumbuhan ini ada di Indonesia, maka bukan barang aneh, bila kemudian tumbuhan ini juga banyak dimanfaatkan masyarakat. Manfaatn gaharu  antara lain sebagai bahan pembuat  obat dan parfum.

Gaharu atau dalam bahasa Inggris disebut dengan agarwood atau aloeswood adalah resin dalam batang kayu yang terbentuk di pohon Aquilaria (jenis asli Asia Selatan / Tenggara) karena infeksi cendawan patogen. Sebelum infeksi, batang kayu berwarna cerah dan relatif ringan, namun setelah terinfeksi, pohon menghasilkan resin aromatik yang berwarna gelap sebagai tanggap terhadap serangan patogen, berupa damar padat sehingga menjadi lebih berat. Resin dalam kayu tersebut biasa disebut gaharu, jinko, aloeswood, Agarwood, atau oud yang banyak digunakan dalam banyak kebudayaan untuk aroma yang khas, dalam bentuk dupa dan parfum.

Salah satu mengapa gaharu menjadi semakin mahal adalah keberadaannya yang semakin langka di alam. Sejak tahun 1995 Aquilaria malaccensis, sumber utama penghasil gaharu, telah tercantum dalam CITES Lampiran II (berpotensi terancam punah) dan pada tahun 2004 semua jenis Aquilaria tercantum dalam CITES Lampiran II; Namun demikian, sejumlah negara menyatakan keberatan penetapan tersebut.




Rabu, 20 Juni 2012

Penawaran Produk Kayu Gaharu

Kayu yang kami miliki antara lain :






Produk Kacang B







Gubal dan Kamedangan















Foto di atas adalah gambaran persediaan kayu Gaharu yang kami miliki saat ini. kami juga melayanani pembelian kayu gaharu dengan jenis-jenis berikut :
Aqualaria mallaicencis harga kayu kering mati 85rb-300rb per kilo (tergantung kualitas)
1. Gaharu Tanduk
2. Gaharu Bunuan
3. Gaharu Cendana Pula
Juga menjual getah harga 5-20jt per kilogram nya...






Untuk Masalah Harga bisa di Negosiasikan Trims...
contac person :
Agus Budiartono (082335362100 AS)
Wahyu Susanto (082334493274 AS)

Kantor : Jl. Pahlawan Gg. Kenongo 136 Kel.Kanigaran - Probolinggo - Jawa Timur

Istilah Dalam Pengentesan Mutu Gaharu

Istilah Istilah Umum
Abu gaharu adalah serbuk kayu gaharu yang dihasilkan dari proses penggilingan atau penghancuran kayu gaharu sisa pembersihan atau pengerokan.
Damar gaharu adalah sejenis getah padat dan lunak, yang berasal dari pohon atau bagian pohon penghasil gaharu, dengan aroma yang kuat, dan ditandai oleh warnanya yang hitam kecoklatan.
Gubal gaharu adalah kayu yang berasal dari pohon atau bagian pohon penghasil gaharu, memiliki kandungan damar wangi dengan aroma yang agak kuat, ditandai oleh warnanya yang hitam atau kehitam-hitaman berseling coklat.
Kemedangan adalah kayu yang berasal dari pohon atau bagian pohon penghasil gaharu, memiliki kandungan damar wangi dengan aroma yang lemah, ditandai oleh warnanya yang putih keabu-abuan sampai kecoklat-coklatan, berserat kasar, dan kayunya yang lunak.

Spesifikasi
Gaharu dikelompokkan menjadi 3 (tiga) sortimen, yaitu gubal gaharu, kemedangan dan abu gaharu.
Klasifikasi
Gubal gaharu dibagi dalam tanda mutu, yaitu :
1. Mutu utama, dengan tanda mutu U, setara mutu super.
2. Mutu pertama, dengan tanda mutu I, setara mutu AB.
3. Mutu kedua, dengan tanda mutu II, setara mutu sabah super.
Kemedangan dibagi dalam 7 (tujuh) kelas mutu, yaitu :
1. Mutu pertama, dengan tanda mutu I, setara mutu TGA atau TK I.
2. Mutu kedua, dengan tanda mutu II, setara mutu SB I.
3. Mutu ketiga, dengan tanda mutu III, setara mutu TAB.
4. Mutu keempat, dengan tanda mutu IV, setara mutu TGC.
5. Mutu kelima, dengan tanda mutu V, setara mutu M 1.
6. Mutu keenam, dengan tanda mutu VI, setara mutu M 2.
7. Mutu ketujuh, dengan tanda mutu VII, setara mutu M 3.
Abu gaharu dibagi dalam 3 (tiga) kelas mutu, yaitu :
1. Mutu Utama, dengan tanda mutu U.
2. Mutu pertama, dengan tanda mutu I.
3. Mutu kedua, dengan tanda mutu II.

Cara Pemungutan
1. Gubal gaharu dan kemedangan diperoleh dengan cara menebang pohon penghasil gaharu yang telah mati, sebagai akibat terjadinya akumulasi damar wangi yang disebabkan oleh infeksi pada pohon tersebut.
2. Pohon yang telah ditebang lalu dibersihkan dan dipotong-potong atau dibelah-belah, kemudian dipilih bagian-bagian kayunya yang telah mengandung akumulasi damar wangi, dan selanjutnya disebut sebagai kayu gaharu.
3. Potongan-potongan kayu gaharu tersebut dipilah-pilah sesuai dengan kandungan damarnya, warnanya dan bentuknya.
4. Agar warna dari potongan-potongan kayu gaharu lebih tampak, maka potongan-potongan kayu gaharu tersebut dibersihkan dengan cara dikerok.
5. Serpihan-serpihan kayu gaharu sisa pemotongan dan pembersihan atau pengerokan, dikumpulkan kembali untuk dijadikan bahan pembuat abu gaharu.

Cara Uji
1. Prinsip : Pengujian dilakukan secara kasat mata (visual) dengan mengutamakan kesan warna dan kesan bau (aroma) apabila dibakar.
2. Peralatan yang digunakan meliputi meteran, pisau, bara api, kaca pembesar (loupe) ukuran pembesaran > 10 (sepuluh) kali, dan timbangan.

Syarat pengujian
1. Kayu gaharu yang akan diuji harus dikelompokkan menurut sortimen yang sama. Khusus untuk abu gaharu dikelompokkan menurut warna yang sama.
2. Pengujian dilaksanakan ditempat yang terang (dengan pencahayaan yang cukup), sehingga dapat mengamati semua kelainan yang terdapat pada kayu atau abu gaharu.
Pelaksanaan pengujian
1. Penetapan jenis kayu
Penetapan jenis kayu gaharu dapat dilaksanakan dengan memeriksa ciri umum kayu gaharu.
2. Penetapan ukuran
Penetapan ukuran panjang, lebar dan tebal kayu gaharu hanya berlaku untuk jenis gubal gaharu.
3. Penetapan berat
Penetapan berat dilakukan dengan cara penimbangan, menggunakan satuan kilogram (kg).
4. Penetapan mutu
Penetapan mutu kayu gaharu adalah dengan penilaian terhadap ukuran, warna, bentuk, keadaan serat, bobot kayu, dan aroma dari kayu gaharu yang diuji. Sedangkan untuk abu gaharu dengan cara menilai warna dan aroma.

GAHARU INDONESIAKU

Gaharu merupakan salah satu jenis tanaman yang paling banyak diburu orang. Penyebabnya yaitu tingginya nilai ekonomis dari kayu gaharu itu sendiri. Tumbuhan yang memiliki nama latin Aquilaria malaccensis ini bisa dikatakan merupakan tanaman saingan dari kayu cendana. Bisa dikatakan demikian sebab keduanya memiliki nilai ekonomis tinggi akibat kegunaannya sebagai bahan baku pembuatan aneka jenis wewangian yang dipakai manusia. Sekarang pohon gaharu tergolong spesies tanaman cukup sulit ditemui. Hal itu menyebabkan harga gaharu kian melambung tinggi.

Keunikan dari pohon gaharu adalah proses terciptanya gubal gaharu atau damar wangi yaitu bahan yang dipakai untuk bahan baku wewangian. Bila tanaman pada umumnya akan sakit dan mati terinfeksi penyakit sehingga orang akan berusaha mencari cara menyingkirkan tanaman dari segala infeksi, tapi semua itu tidak berlaku pada pohon gaharu. Pohon gaharu ini akan bermanfaat akibat terinfeksi penyakit. Infeksi ini terjadi akibat kapang parasit dari sejenis jamur yang bernama Phaeoacremonium parasitica. Infeksi ini menjadikan terciptanya gubal gaharu atau damar wangi. Budidaya gaharu masih sedikit dilakukan, baru beberapa orang saja yang melakukannya.

Baru akhir-akhir ini disaat pohon gaharu mulai langka dan harga jual getahnya semakin mahal. Usaha budidaya gaharu menjadi semakin dilirik pengusaha. Di Indonesia pengembangan pohon gaharu dilakukan di Kalimantan. Untuk melakukakan budidaya gaharu mudah hanya saja harus memiliki lahan yang cukup luas bila menginginkan hasil yang fantastis. Pohon gaharu memiliki sifat seperti tanaman hutan pada umumnya, untuk budidaya bisa dilakukan dengan menanam bibit dari anakan induk gaharu dengan jarak tanam sekitar tiga kali enam meter. Setelah umur sekitar 1 sampai 3 tahun bibit pohon gaharu sudah bisa dijual. Dan bila tanaman mencapai usia 10 sampai 15 tahun bisa dipanen getahnya, tapi sebelumnya disuntik dahulu obat pemuncul getah atau dengan kata lain obat yang menjadikan pohon gaharu terinfeksi.

Gaharu dikelompokkan menjadi 3 (tiga) sortimen, yaitu gubal gaharu, kemedangan dan abu gaharu.
1. Gubal gaharu adalah gubal kayu yang berasal dari pohon penghasil gaharu yang memiliki kandungan damar dengan wangi aroma yang agak kuat. Biasanya ber warna hitam atau kehitam-hitaman berseling coklat.
2. Kemedangan adalah kayu yang berasal dari pohon penghasil gaharu dengan kandungan damar berwarna putih keabu-abuan hingga kecoklatan dan berbau wangi dengan aroma yang lemah. berserat kasar, dan kayunya agak lunak.
3. Abu gaharu adalah serbuk kayu gaharu hasil proses penggilingan sisa-sisa serpihan atau pengerokam kayu gaharu.

Gaharu diperoleh dengan cara mengambilnya pada batang pohon gaharu yang sudah mati akibat terjadinya infeksi pada pohon tersebut sehingga menimbulkan damar wangi. Batang pohon gaharu yang telah ditebang kemudian dipotong atau dibelah untuk mencari bagian kayu yang mengandung kumpulan damar wangi. Kemudian potongan tersebut dikerok agar warnanya tampak jelas dan dikumpulkan sesuai dengan kandungan damarnya. untuk proses lebih lanjut. Sedangkan serpihan-serpihan kayu gaharu sisa pemotongan, pembersihan dan pengerokan, dikumpulkan kembali untuk dijadikan bahan pembuat abu gaharu. Manfaat gaharu dari dulu dipergunakan orang sebagai dupa pengharum dalam acara rirual keagamaan tertentu, bahan obat-obatan dan kosmetik. Kemudian pemanfaatan gaharu juga sampai pada bahan pembuatan parfum, sabun, body lotion, aroma terapi dan lain-lain.

Harga jual gaharu yang mahal dipasaran dan mulai langkanya pohon gaharu di hutan alam merupakan 2 faktor utama menjadi alasan pembudidayaan pohon gaharu. Biasanya jenis pohon penghasil gaharu Aquilaria malaccenss yang sering dibudidayakan karena bau aromanya sangat digemari penduduk timur tengah. .Sehingga harganya pun menjadi mahal di pasar Internasional.